-->

Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

Pemanfaatan teknologi yang digunakan pada hewan untuk manusia di Indonesia

Mari Beternak Tanpa Mencari Rumput Melalui Teknologi 'Hi-Fer'

Penelitian

Centras LPPM IPB dalam dua tahun terakhir ini telah menemukan beberapa hasil yang dapat mendukung pencapaian tujuan SWASEMBADA SAPI. Hasil-hasil penelitian terdahulu, yaitu produk probiotik unggul. Produk ini mampu meningkatkan palatabilitas ransum 16,9 persen, meningkatkan kecernaan serat 12,8 persen dan protein 17,9 persen, meningkatkan pertambahan bobot badan dari 1,17 kg/ekor/hari menjadi 1,39 kg/ekor/hari dan menurunkan emisi gas pencemaran pada feses terutama gas amonia dan H2S berkurang 8,8 persen dan 3,5 persen.

Selain itu, Centras telah mengembangkan probiotik yang mampu menekan toksisitas aflatoksin pada susu sapi perah (Solta, et al., 2013) dan mengikat aflatoxin di rumen sapi.

Selanjutnya, produk KP, yaitu bahan yang dicampurkan dengan pakan yang memberikan efek menguntungkan.

KP terdiri atas campuran asam dan garam-garam serta antioksidan dan anti jamur. KP produk CENTRAS LPPM-IPB terbukti mampu meningkatkan palatabilitas pakan fermentasi, meningkatkan daya simpan pakan, dan mempercepat proses fermentasi.

Penelitian tindak lanjut yang akan dilakukan adalah aplikasi penggunaan kedua produk tersebut (kombinasi) dalam proses fermentasi hijauan pakan ternak serta menentukan bentuk kemasan yang mudah diterapkan oleh masyarakat, serta memungkinkan untuk dikomersialkan sehingga dapat menjadi andalan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Dengan keunggulan KP tersebut, akan memudahkan proses pembuatan Hi-fer dan penggunaan probiotik akan dapat mempercepat proses pengawetan sehingga pada akhirnya biaya pengolahan, penyimpanan, dan transportasi pakan tersebut menjadi lebih mudah dan murah.

Selain itu karena menyangkut inovasi baru dalam teknologi tepat guna, akan dirumuskan model introduksi teknologi tersebut dengan sistem produksi massal oleh masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi masyarakat setempat.

Produk Inovatif-Aplikatif

Hi-fer adalah hijauan hasil fermentasi dengan menggunakan probiotik dan komplemen pakan produk penelitian Centras LPPM IPB yang berkualitas prima (palatable/sangat disukai ternak, kadar protein 10 persen, kandungan energi/TDN 55 persen), mudah dan tahan lama disimpan (daya simpan 2 bulan).

Inovasi Hi-fer merupakan teknologi tepat guna tentang cara produksi, pemanenan, pengolahan, penyimpanan, dan kiat mudah dalam transportasi dalam bentuk produk kemasan komersial.

Hi-fer dikemas dalam kantong polibag plastik kedap udara (2 layer), dengan bobot maksimum per kemasan 35 kg, sehingga mudah diangkut, didistribusikan, serta penggunaannya di tingkat peternak sangat praktis.

Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan produk hijauan pakan yang sederhana, mudah dilaksanakan, murah dalam pembiayaan (produksi), dan memiliki prospek komersial dalam skala luas. Keseluruhan paket ini dikemas dalam produk yang dikenal dengan Hi-fer, sehingga memungkinkan peternak dapat mengurangi aktivitas mengarit.

Teknologi Hi-fer+ dapat diproduksi oleh masyarakat (petani) secara massal dengan mudah (secara manual dengan peralatan dan bahan tersedia di lokasi setempat) dan biaya murah (maksimum biaya pengolahan dan pengemasan adalah 20 persen dari harga bahan baku/hijauan).

Dengan kemudahan pembuatan dan keunggulan produk ini, akan memberikan manfaat baik bagi masyarakat umum, petani/peternak, perguruan tinggi dan pemerintah sebagaimana yang dikemukakan di atas.

Hi-fer merupakan Model Pemberdayaan Masyarakat oleh Perguruan Tinggi Berbasis Inovasi Teknologi.

Model ini meliputi model tentang peran masing-masing pelaku: petani/masyarakat sebagai produsen, mitra kerja sebagai pengumpul dan institusi/perguruan tinggi sebagai inovator dan pendamping pengembangan produk.

Selain itu, model akan menyangkut tentang penyiapan kelembagaan dan komersialisasi produk sehingga dapat berlangsung secara berkelanjutan dan memungkinkan untuk direplikasi di berbagai wilayah.

Keunggulan yang dimiliki teknologi Hi-fer memberikan dampak nyata bagi perkembangan peternakan khususnya dalam penyediaan pakan. Baik petani ternak maupun pelaku industri peternakan dapat merasakan manfaat teknologi ini.

Hasil uji coba yang dilakukan CENTRAS IPB, bahwa pemberian 100 persen Hi-fer mampu sebagai pengganti hijauan rumput segar.

Dengan menghasilkan pertambahan bobot badan rata-rata 1.48 kg/ekor/hari. Dengan teknologi Hi-fer peternak mudah dalam pengadaan rumput (baik di daerah sulit hijauan maupun di perkotaan. Begitu pula pengusaha industri pakan skala menengah (industri pakan hijauan) sangat terbantu oleh teknologi ini.

Keunggulan lainnya mudah dalam pemberian di lapangan (semudah pemberian konsntrat ke ternak dan terukur, dengan dosis pemberian yang tepat).

Teknologi Hi-fer diyakini tidak terlampau mengotori kandang, mampu menekan bau feses, dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Bagi IPB Hi-Fer telah berhasil melalui serangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk paket teknologi nutrisi dan pakan, dengan penerapan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Manfaat ini tanggapi dengan baik oleh mitra kerja. Penerapan-penerapan teknologi tepat guna Hi-fer dan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat telah direspons oleh masyarakat khususnya CV. Anugrah Farm, Ciampea Bogor.

Usaha sapi potong di peternakam Anugrah Farm dilakukan sistem "community development" ternak peternak-peternak sekitar usaha ternaknya, dengan mendifusikan inovasi Hi-fer.

Peternak-peternak binaan (yang sebagian besar berusia lanjut) tersebut tak perlu "ngarit", mencari rumput. Pakan Hi-fer disediakan pihak Anugrah Farm.

Menurut pandangan saya, pemanfaatan teknologi makanan ternak Hi-Fer sangat bagus walau belum ditemukan efek negatif dari teknologi ini ke hewan dan utamanya untuk manusia. Dari segi manusia, memang terlihat menguntungkan karena dapat mengurangi beban para peternak khususnya dalam urusan makan. Uang mereka dapat di hemat karena pengiriman makanan sapi yang menjadi lebih sedikit. Selain itu untuk si peternak, mereka menjadi lebih terbantu karena semakin jarangnya lahan atau tempat ditemukannya penyedia makanan sapi seperti rumput dan dedaunan yang mungkin ada namun mahal dan benar-benar dimanfaatkan oleh beberapa oknum dalam menaikkan harga tumbuhan tersebut.

Namun, ditakutkan ada efek samping dari pemakaian Hi-Fer itu sendiri walaupun sekarang belum ditemukan efek sampingnya. Dimana, teknologi ini pada dasarnya membuat pencernaan sapi lebih sempurna sehingga serat dalam makanannya lebih tercerna sempurna dan membuat sapi dapat kenyang dengan cepat dibanding sapi-sapi umumnya, tetapi penyempurnaan pada sistem pencernaan hewan ruminansia ini tidak didukung oleh organ-organ sapi yang biasa pada keadaan makan yang banyak dan berserat. Selain itu, jumlah pakan yang menjadi sedikit ditakutkan akan membuat sapi kurang nutrisi Ketidak stabilan pada aktifitas tubuh sapi ditakutkan dapat menyebabkan sapi mudah sakit dan lemas, dan sapi yang mengonsumsi Hi-Fer ditakutkan justru membawa bahan kimia dari sumber pakannya tadi.