-->

Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

Laporan Praktikum Tipe-tipe Telur

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II
TIPE-TIPE TELUR




OLEH:
NAMA                   : ISNAINI FAUZIYAH
NIM                        : 08041181320022
KELOMPOK        : TUJUH
ASISTEN               : RAHMAT PRATAMA




LABORATORIUM ZOOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam, bebek, dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur (Chartbet, 2013).
Proses produksi ovum dalam ovarium disebut dengan ovogenesis. Proses ini meliputi perubahan dari oogonia menjadi ovum. Pada ovogenesis tidak ada perubahan bentuk seperti yang terjadi pada spermatogenesis. Ovogenesis memasuki tahap tumbuh baru ketika makhluk mencapai atau menjelang usia dewasa kelamin. Tahap tumbuh ini ditandai dengan isi sitoplasma oogonium bertambah banyak oleh kuning telur (deuplasma), berkembangnya membran sel (zona pelusida), dan proliferasi sel-sel folikel (Sukra 2000).
Perkembangan embrio diawali saat proses impregnasi, dimana sel telur (ovum) dimasuki sel jantan (spermatozoa). Proses pembuahan pada ikan bersifat monospermik, yakni hanya satu spermatozoa yang akan melewati mikropil dan membuahi sel telur. Pada pembuahan ini terjadi pencampuran inti sel telur dengan inti sel jantan. Kedua macam inti sel ini masing-masing mengandung gen (pembawa sifat keturunan) sebanyak satu set (Yatim, 1994).
Fertilisasi internal merupakan fertilisasi yang berlangsung didalam tubuh hewan betina.Oleh karena itu, ovum dan sperma berada dalam jarak yang sangat dekat didalam satu saluran kantung maka peluang untuk terjadinya fertilisasi jauh lebih besar dibandingkan dengan fertilisasi eksternal.Untuk mengantarkan spermatozoa kepada ovum didalam tubuh hewan betina, diperlukan adaptasi organ-organ reproduksi baik pada hewan jantan maupun hewan betina. Hewan jantan harus mempunyai organ untuk memasukan sperma kedalam tubuh hewan betina ( penis) . Sementara itu hewan betina juga harus mempunyai saluran atau kantung untuk menerima dan menyimpan sperma (Chartbet, 2013).
Bagian-bagian telur yaitu, cangkang telur yang mempunyai banyak pori  untuk pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat selaput tipis di salah satu ujung telur,
selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga Udara sebagai sumber oksigen bagi embrio. Albumen (putih telur) : Berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan. Kuning Telur sebagai persediaan makanan bagi embrio. Kalaza (tali kuning telur) yang berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur. Keping Lembaga disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru (Anonim, 2012).
Lapisan korteks adalah lapisan plasma yang terletak di bagian sisi dalam membran telur. Pada lapisan korteks terdapat struktur khusus yang berperan penting saat fertilisasi, disebut granula korteks. Setiap granula korteks diselaputi oleh struktur membran yang mengandung mukopolisakarida. Ukuran diameter granula korteks bervariasi. Contoh miliki Echinodermata 0,8mm; milik Amphibia 2 mm. pada lapisan korteks Amphibia juga terdapat granula pigmen maka telur tampak kehitaman (Slamet, 2000).
Sel telur atau ovum dapat dibedakan menurut jumlah kuning telurnya (yolk), tersebarnya kuning telur yang ada di dalam sitoplasma. Telur isolesital atau homolesital atau oligolesital adalah tipe telur yang jumlah yolknya relatif sedikit dan tersebar merata di dalam ooplasma. Telur telolesital yaitu tipe telur yang jumlah yolknya agak banyak dan penyebarannya tidak merata, yolk terkumpul di wilayah kutub vegetal sehingga di wilayah kutub anima menandung lebih banyak ooplasma, contoh telur Amfibia (Sukra, 2000).

1.2  TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui tipe telur pada vetebrata dan membandingkannya antara beberapa species dengan spesies berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Telur dapat diklasifikasikan dengan tijauan vitellus (lecith/yolk) dan atas dasarlecith menjadi lecithal (mempunyai lecith) dan alecithal (tidak mempunyai lecith. Berdasarkan penyebaran lecith dapat dibedakan menjadi isolesital, dan telolesital. Sedangkan berdasarkan banyak sedikitnya lecith atau yolk dapat dibedakan menjadi oligolecithal, polilecithal, dan megalecithal (Tim Penyusun, 2014).
Yolk merupakan cadangan makanan untuk perkembagan embrio spesies hewan tertentu. Kandungan yolk adalah protein, lipida, fosfolipida, dengan komposisi yang          sangat bervariasi. Pada vertebrata yolk dihasilkan di dalam sel-sel hati dan diangkut dalam bentuk terlarut oleh darah ke ovarium. Di ovarium yolk ditransfer oleh sel-sel folikel ke dalam oosit untuk selanjutnya diproses oleh mitokondria menjadi butir-butir yolk. Berdasarkan jumlah dan cara penyebaran yolk, telur dibedakan atas beberapa tipe telur. Oosit membentuk beberapa macam selaput yang berfungsi sebagai pelindung dan sebagai pengenal sperma sesama spesiesnya (Bambang, 2007).
Telur yang dihasilkan dari pembuahan atau perkawinan dari berbagai hewan walaupun sudah berhasil dibuahi masih masih memiliki peluang yang kecil untuk dapat berkembang pada awal-awalnya yang masih memerlukan perlindungan, penyesuaian, dan makanan. Telur yang bercangkang seperti ayam merupakan suatu adaptasi. Telur sendiri terdiri atas sejumlah besar kuning telur dan sedikit sitoplasma. Stelah fertilisasi dan masih dalam oviduk, telur dilapisi oleh lapisan-lapisan albumen encer yang tebal (putih telur) dan cangkang dari kasium karbonat (Tim Penyusun, 2014).
Lapisan korteks adalah lapisan plasma yang terletak di bagian sisi dalam membran telur. Pada lapisan korteks terdapat struktur khusus yang berperan penting saat fertilisasi, disebut granula korteks. Setiap granula korteks diselaputi oleh struktur membran yang mengandung mukopolisakarida. Ukuran diameter granula korteks bervariasi. Contoh miliki Echinodermata 0,8mm; milik Amphibia 2 mm. pada lapisan korteks Amphibia juga terdapat granula pigmen maka telur tampak kehitaman                       (Slamet, 2000).
Proses produksi ovum dalam ovarium disebut dengan ovogenesis. Proses ini meliputi perubahan dari oogonia menjadi ovum. Pada ovogenesis tidak ada perubahan bentuk seperti yang terjadi pada spermatogenesis. Ovogenesis memasuki tahap tumbuh baru ketika makhluk mencapai atau menjelang usia dewasa kelamin. Tahap tumbuh ini ditandai dengan isi sitoplasma oogonium bertambah banyak oleh kuning telur (deuplasma), berkembangnya membran sel (zona pelusida), dan proliferasi sel-sel folikel (Sukra, 2000).
Telur yang mempunyai beberapa selaput yang satu sama lain berbeda asalnya. Lapisan yang dibentuk oleh ovarium disebut dengan bungkus sekunder dan lapisan yang dibentuk oleh sel kelamin betina disenut  dengan benungkus tersier. Membrana vitellina sejati adalah kondensasi permukaan ooplasma. Membran ini temasuk bungkus primer dan dalam perkembangan telur setelah fertilisasi sebagai bungkus embrio primer                         (Tim Penyusun, 2014).
Telur megalesital adalah tipe telur yang mempunyai jumlah yolk yang sangat banyak sehingga inti dengan sedikit ooplasma terdesak ke kutub anima. Telur tipe ini berukuran besar karena kendungan yolknya, contoh telur pisces, reptil, dan aves. Telur sentrolesital adalah tipe telur dengan yolknya terkonsentrasi di tengah dan ooplasma tampak sebagi selaput tipis diwilayah permukaan dengan pulau-pulau sitoplasma, contoh telur arthropoda. Sel telur memiliki selaput pertama yaitu selaput vitelin yang sangat tipis dan dihasilkan oleh sel telur. Pada waktu tejadi fertilisasi, selaput terangkat sehingga membentuk selaput yang membungkus sel telur. Selaput sel telur yang berlangsung berbatasan dengan disebut dengan zona pelusida, dan selaput telur disebelah luar zona pelusida disebut korona radiata (Sukra, 2000).
Tipe-tipe telur berdasarkan kandungan yolknya sebagai berikut, Telur iso-homo
atau 0ligolesital yakni ketika jumlah yolk relatif sedikit dan tersebar merata di daerah sitoplasma telur. Contohnya telur echinodermata, amphioxus, mamalia. Telur megalesital/ telolesital ekstrem yakni jumlah yolk sangat banyak sehingga inti dengan sedikit sitoplasma terdesak ke permukaan telur. Telur tipe ini berukuran besar contohnya telur burung, reptil. Telur sentrolesital jika yolk terhimpun pada bagian dalam dari telur dan sitoplasma terdapat sebagai selaput tipis pada permukaan telur dengan pulau-pulau sitoplasma di pusat telur. Contoh tipe telur ini yaitu telur arthropoda            (Yatim, 1994).
Jenis telur tergantung pada daerah yang memiliki yolk, antara lain Isolechital: tipe telur dimana yolk sedikit dan jarang tersebar di seluruh telur. Mesolechital: tipe telur dengan setengah bagian telur mengandung yolk dan kebanyakan terdapat pada bagian hemisfer vegetal. Telolechital: tipe telur yang lmemiliki yolk dalam jumlah besar, kecuali pada bagian blastidisc animal pole. Centrolechital: tipe telur dimana yolk terkonsentrasi pada bagian tengah telur (Kalthoff, 2001).
Berdasarkan jenis telur dibedakan pembelahan telur dalam tiga tipe, yaitu  Holoblastik yangmanan tipe pembelahan yang mengenai seluruh daerah zigot dan terdapat pada telur homolechital dan mediolechital. Telur holoblastik dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu Holoblastik teratur, tipe ini terdapat pada bintang laut (asterias), amphioxus, dan anura. Disebut teratur karena bidang pembelahan maupun tahap-tahap pembelahannya teratur (Yatim, 1994).
Korona radiata berasal dari sel-sel folikel de Graff. Dari sel-sel korona radiata ada penjuluran-penjuluran protoplasma kedalam zona pelusida, begitu pula dari permukaan sel telur. Penjuluran ini disebut mikrovili. Kedua ujung penjuluran-penjuluran saling berhubungan. Perlu diingat bahwa sel telur manusia yang diovulasikan dari ovarium berikut dengan selaput sel telur. Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi janin. Janin akan dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa (Bambang, 2007).
Holoblastik tak teratur, terdapat pada mamalia (methateria dan eutheria). Bidang dan waktu tahap pembelahan tidak sama dan tidak serentak pada berbagai zigot. Meroblastik pembelahan hanya pada sebagian zigot, yakni pada daerah germinal disc. Terdapat pada telur megalechital. Pembelahan perantaraan holo- dan meroblastic jika pembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal. Terdapat pada telur megalechital yang berlapisan yolk yang tebalnya sedang pada ganoid dan dipnoid (Yatim, 1994).
Tiap telur menjadi matang didalam kantung berisi cairan yang disebut folikel, seperti lepuh pada permukaan indung telur (ovarium). Mikroskop elektron memperlihatkan sel telur yang baru saja dikeluarkan siap memasuki saluran telur. Telur tersebut telah meninggalkan folikel de Graff yang masak (Parker, 2001).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 September 2014 pada pukul           13.00-15.30 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kaca pembesar, pisau atau cutter, dan cawan petri. Sedangkan bahan yang digunakan adalah telur Rana sp, telur Gallus gallus mentah, dan telur Gallus gallus matang.

3.3  Cara Kerja
3.3.1 Telur Rana sp
Telur katak mewakili tipe telur telolesital letakkan dalam cawan petri. Lalu amati dengan kaca pembesar. Gambar dan beri keterangan.
3.3.1 Telur Gallus gallus
Telur ayam mewakili tipe telur telolesital berat. Telur yang mentah dipecah dan dipisahkan dari cangkangnya dan dimasukkan isinya dalam cawan petri.  Sedangkan telur yang matang dibelah menjadi dua. Amatilah bagian-bagiannya. Lalu gambar dan beri keterangan.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Bagian, Fungsi, Ciri, dan Jenis Telur. http://tokopastri.com/blog/bagian-fungsi-ciri-dan-jenis-telur. Diakses tanggal 25 september 2014.
Chartbet. 2013.  Embriogenesis Pembelahan. http://www.newsmedical.net/health /Embryogenesis-Cleavage-%28Indonesian%29.aspx. Diakses tanggal 25 september 2014.
Parker, S. 2001. Jendela Iptek Tubuh Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
Slamet, dkk. 2000. Perkembangan Hewan. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Sukra, Y. 2000. Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio- Benih Masa Depan. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS.
Tim Penyusun. 2014. Buku petunjuk praktikum struktur dan perkembangan hewan II. Indralaya: UNSRI.
Yatim, W. 1994. Reproduksi dan Embriogenesis. Bandung: Tarsito.