LEMBAR
HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul praktikum : Kuantitasi Mikroba: Hitungan
Mikroskopis Langsung
Nama / NIM mhsw : Isnaini Fauziyah/08041181320022 Kelompok: V (LIMA)
Asisten : Lia Yulistia Tanggal: 01-10-2014
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
praktikum ini adalah :
Untuk mengenal
konstruksi ruang hitung (counting chamber) dan menggunakannya untuk menghitung
sel khamir dengan bantuan mikroskop.
II. LANDASAN TEORI
Kuantitasi mikroba
menunjukan jumlah koloni yang mampu di bentuk oleh mikroba tertentu. Beberapa
koloni bakteri ini, bagi tubuh manusia akan menyebabkan penyakit. Seteril dari
bakteri untuk maknan terutama minuman, sangat perlu di ketahui demi menjaga
kesehatan. Air minum dari berbagai tempat memepunyai jenis-jenis bakteri yang
tidak sama untuk air minum hasil penyulingan diharapkan sudah terbebas dari
bakteri (Dwidjoseputro, 1994).
Pertumbuhan sering kali
dinyatakan secara singkat sebagai kemampuan untuk menghasilkan 2 sel baru dan
hidup. Sel dikatakan hidup bila dapat menghasilkan sel baru. Bila tidak
mempunyai kemampuan ini lagi, Maka sel dinyatakan tidak hidup lagi atau mati.
Analisis pertumbuhan bakteri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu,
membandingkan jumlah sel, berat kering, konsentrasi protein atau nitrogen dan
kekeruhan (Dwidjoseputro, 1994).
Istilah bakteri
indikator sanitasi dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. Bakteri indikator
sanitasi adalah bakteri yang keberadannya dalam pangan menunjukkan bahwa air
atau makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia yang mengingat
banyaknya jumlah mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan
terhadap bahan pangan tersebut agar aman dikonsumsi (Hastowo, 1992).
Perhitungan
jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan langsung maupun tidak
langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah
mikroorganisme pada suatu bahan, pada suatu saat tertentu tanpa memberikan
perlakuann terlebih dahulu, sedangkan jumlah mikroorganisme yang diketahui dari
cara tidak langsung terlebih dahulu harus memeberikan perlakuan tertentu
sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain adalah memebuat preparat dari suatu
bahan (preparat sederhana di warnai atau tidak di warnai) dan penggunaan ruang
hitung (counting chamber), sedangkan
perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
dalam suatu bahan yang masih hidup saja (Dwidjoseputro, 1994).
Pengukuran kuantitatif
populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam penelaahan
mikrobiologis. Secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara
tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain
adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai
atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan
perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel
count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada
cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui pengenceran,
perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter cara kekeruhan atau turbidimetri (Hastowo,
1992).
Perhitungan bakteri
hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran. Cara ini secara luas digunakan
untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai cairan seperti air, susu, biakan
cair dan sebagainya. Serentetan pengenceran dibuat untuk kemudian ditanam dalam
medium pembiakan bulyon agar dan setelah inkubasi jumlah koloni dihitung.
Setelah dikonversi sesuai dengan pengencerannya, akan diketahui jumlah bakteri
per milliliter. Karena pengenceran dikerjakan secara lipat ganda atau secara
desimal, maka angka yang diperoleh hanya angka perkiraan, yang biasa disebut Most Probable Number atau MPN (Irianto,
2006).
Metode MPN biasanya
digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam sampel yang berbentuk cair,
meskipun dapat juga digunakan untuk sampel yang berbentuk padat dengan terlebih
dahulu membuat suspense 1:10 dari sampel tersebut. Kelompok jasad renik yang
dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang
digunakan untuk pertumbuhan (Dwidjoseputro, 2005).
Bakteri-bakteri
indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada
usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan
dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan
pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh
sebab itu kemungkinan terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada tiga
jenis bakteri yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi,
yaitu Escherichia coli, kelompokStreptococcus (Enterococcus) fecal,
dan Clostridium perfringens (Hastowo, 1992).
Metode MPN (Most Probable Number) adalah metode
yang digunakan untuk menghitung koliform di dalam air dengan menggunakan
pengujian fermentasi dalam tabung. Tiga pengujian itu diantaranya adalah uji
penduga (Presumtive Test), uji penegas (Confirmed Test), dan uji pelengkap
(Completed Test) Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN
adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni
dalam sampel (Dwidjoseputro, 1994).
E.coli adalah
bakteri koliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli sering
disebut sebagai coliform fekal. Bakteri coliform adalah golongan bakteri
intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia dan merupakan bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya bakteri
coliform fecal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.
Penentuan coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen (Dwidjoseputro,
1994).
Metode MPN ini
digunakan dengan bentuk medium cair, berbeda dengan metode cawan yang
menggunakan medium padat (Agar). Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif, yaitu yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada
suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
timbulnya kekeruhan atau terbentuk gas dalam tabung durham (Lay, 1992).
Prinsip
untama dari metode MPN adalah
mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme
yang pas dan jika ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan
tabung positif. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah
pengenceran yang dilakukan) maka semakin sering tabung positif yang muncul (Dwidjoseputro,
1994).
III.
CARA KERJA
Bersihkan
permukaan bilik hitungan dengan sejarik kertas lensa yang telah dibasahi
setetes air suling dan juga kaca penutupnya. Letakkan kaca penutup diatas bilik
hitung, lalu kocoklah suspensi sel khamir baik-baik dengan menggunakan pipet
tetes ambil suspensi sebanyak 0,1 dan 0,5 ml. Dengan cermat taruhlah ujung
pipet pada lekukan berbentuk V pada tepi kaca tutup bilik hitung dan bierkan
ruang bilki hitung terpenuhi suspensi secara kapiler. Usahakan cairan tak ada
yang masuk diantaranya. Jika terjadi ulang kembali proses tersebut. Selnjutnya
taruh bilki diatas meja mikroskop dan amati dengan lensa obyektif ukuran lemah.
Cara menghitung, area bilik hitung ada sembilan area masing-masing ukuran 1mm²
kotak yang ditengah dibatasi oleh garis ganda juga berukuran yang sama. Lalu
dibagi jadi 25 kotak besar. Setiap kotak besar dibagi jadi 16 kotak kecil.
Sehingga total ada 400 kotak kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwijoseputro, D . 1994 .
Dasar - Dasar Mikrobiologi . Jakarta
: Djambatan.
Hastowo, Sugyo . 1992 .
Mikrobiologi . Jakarta : Rajawali.
Irianto. K. 2006.
Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.
Lay, Bibiana. 1992 . Analisis Mikroba Di Laboratrium. Jakarta
: Rajawali
Tambahkan Komentar