LEMBAR
HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul praktikum : Mikroba Yang Terdapat di Dalam Tanah
Nama / NIM mhsw : Isnaini Fauziyah/08041181320022 Kelompok :
V (LIMA)
Asisten : Lia Yulistia Tanggal :
24 /09/2014
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
praktikum ini adalah
Untuk mengetahui
koloni-koloni mikroba yang terdapat di tanah.
II.
LANDASAN TEORI
Bakteri dan jamur tanah
mempunyai peranan penting dalam berbagai siklus biologis, geologis, dan
kimiawi(biogeochemical). Mikroorganisme tanah juga mempengaruhi ekosistem
dengan kontribusinya terhadap nutrisi tanaman, kesehatan tanaman, struktur
tanah dan kesuburan tanah. Tanah mengandung sejumlah besar bakteri yang terdiri
dari berbagai spesies, akan tetapi lebih dari 99% spesies ini masih belum diketahui
dan tidak dapat dikultur. Di bidang
pertanian menjaga kesuburan tanah dan penanggulangan penyakit sangat penting
untuk mencapai produksi yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Sehubungan
dengan hal tersebut perlu dievaluasi tidak hanya sifat fisik dan kimia tanah
saja akan tetapi sifat biologis yang akan digunakan untuk pengelolaan tanah
(Amman dkk, 1995).
Biomassa mikroba tanah
dan aktivitasnya sering digunakan sebagai indikator awal perubahan sifat kimia
dan fisika tanah yang disebabkan oleh pengolahan lahan atau stress lingkungan
dalam ekosistem pertanian. Namun demikian pengetahuan tentang sifat biologis
masih kurang memadai untuk mengevaluasi sifat-sifat biologis tanah dalam
pengelolaan tanah. Hal ini terutama disebabkan sebagian besar mikroorganisme
tanah tidak dapat dikultur dengan metoda konvensional. Perkembangan metoda
dalam ekologi mikroba secara molekular telah memungkinkan untuk menganalisis
komunitas mikroba dalam sampel tanah secara langsung tanpa mengkultur terlebih
dahulu (Rosmalawati, 2014).
Perkembangan metode
untuk menganalisis DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid) dari
tanah memungkinkan untuk mempelajari keanegaraman dan fungsi mikroba dalam
tanah yang belum terungkap oleh metoda konvensional yaitu salah satunya dengan
menggunakan pendekatan metagenomik dan PCR-DGGE (polymerase chain reaction-
Denaturing Gradient Gel Electrophoresis). Sebagai contoh metoda PCR-DGGE dengan
target 16S rRNA gen (16S rDNA) sangat banyak digunakan untuk mempelajari
stuktur komunitas bakteri dalam lingkungan (Rosmalawati, 2014)
Gen-gen tersebut sangat
penting untuk semua makhluk hidup prokariota dan membantu dalam melacak
hubungan kekerabatan. PCR-DGGE dengan target sekuen tertentu dapat juga
digunakan untuk mempelajari struktur komunitas dari mikroorganisme lain seperti
jamur dan nematoda. Metode PCR-DGGE dapat menganalisis DNA secara langsung yang
diekstraksi dari lingkungan yang akan memberi informasi lebih luas mengenai
komunitas dan fungsi mikroorganisme yang berada di dalam lingkungan tanah
(Rosmalawati, 2014).
Mikroba berguna
(effective microorganism) sebagai komponen habitat alam mempunyai peran dan
fungsi penting dalam mendukung terlaksananya pertanian ramah lingkungan melalui
berbagai proses, seperti dekomposisi bahan organik, mineralisasi senyawa
organik, fiksasi hara, pelarut hara, nitrifikasi dan denitrifikasi. Dalam
aliran .pertanian input organik., mikroba diposisikan sebagai produsen hara,
tanah dianggap sebagai media biosintesis, dan hasil kerja mikroba dianggap
sebagai pensuplai utama kebutuhan hara bagi tanaman. Di Amerika Serikat,
mikroba tanah dipandang sangat penting, sehingga menjadi salah satu indikator
dalam menentukan indeks kualitas tanah
(Karlen et al, 2006).
Bakteri Rhizobium dapat
diinokulasi ke biji legum untuk memperbaiki nitrogen dalam tanah. Bakteri
nitrogen-fixing hidup di bintil akar khusus pada kacang-kacangan seperti
semanggi, kacang, medis, pial dll Mereka mengekstrak gas nitrogen dari udara
dan mengubahnya menjadi bentuk bahwa tanaman dapat digunakan. Bentuk fiksasi
nitrogen dapat menambah setara dengan lebih dari 100 kg nitrogen per hektar per
tahun. Azotobacter, Azospirillum, Agrobacterium, Gluconobacter, Flavobacterium
dan Herbaspirillum merupakan contoh bakteri, nitrogen-memperbaiki hidup bebas,
sering dikaitkan dengan non-legum. Sampai saat ini, inokulasi tanah dengan
organisme ini belum terbukti sebagai cara yang efektif untuk fiksasi nitrogen
meningkat untuk tanaman non-legum (Ugama, 2010).
Penyakit suppressors megaterium
Bacillus merupakan contoh dari bakteri yang telah digunakan pada berbagai
tanaman untuk menekan penyebab penyakit jamur Rhizoctonia solani. Pseudomonas
fluorescens mungkin juga berguna melawan penyakit ini. Bacillus subtilis telah
digunakan untuk menekan hawar bibit bunga matahari, yang disebabkan oleh
Alternaria helianthi. Sejumlah bakteri telah dikomersialkan di seluruh dunia
untuk menekan penyakit. Namun, penekanan sering spesifik untuk penyakit
tertentu tanaman tertentu dan hanya dapat efektif dalam keadaan tertentu (Rosmalawati, 2014).
Bakteri aerobik adalah
mereka yang membutuhkan oksigen, jadi mana tanah aerob berdrainase baik
cenderung mendominasi. Anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen dan
mungkin akan beracun. Kelompok ini termasuk jenis yang sangat kuno bakteri yang
hidup di dalam agregat tanah. Bakteri anaerob mendukung basah, tanah buruk
dikeringkan dan dapat menghasilkan senyawa beracun yang dapat membatasi
pertumbuhan akar dan predisposisi penyakit tanaman ke akar.
Actinobacteria merupakan bakteri yang membantu tanah memecah humates dan asam humat pada tanah. Actinobacteria lebih suka tanah non-asam dengan pH lebih tinggi dari 5. oxidisers Sulfur Banyak tanah mengandung mineral sulfida tetapi bentuk belerang sebagian besar tidak tersedia untuk tanaman. (Yuliana, 2010)
Actinobacteria merupakan bakteri yang membantu tanah memecah humates dan asam humat pada tanah. Actinobacteria lebih suka tanah non-asam dengan pH lebih tinggi dari 5. oxidisers Sulfur Banyak tanah mengandung mineral sulfida tetapi bentuk belerang sebagian besar tidak tersedia untuk tanaman. (Yuliana, 2010)
Thiobacillus bakteri
dapat sulfida rahasia menjadi sulfat, bentuk belerang yang tanaman dapat
digunakan. Penyinaran (radiasi) dari matahari berpengaruh besar terhadap
kehidupan mikroorganisme di dalam tanah, dalam partikel tanah terdapat
komponen-komponen anorganik antara lain elemen-elemen, pH, udara, air, sinar,
sedangkan adalah komponen-komponen organik mereka merupakan faktor-faktor alam.
antara lain hancuran dari sisa-sisa makhluk hidup dan komposisi dari tanah
tersebut
(Ugama, 2010).
Salah satu penyakit
yang penularannya melalui tanah adalah kaki pecah- pecah, hal ini
disebabkan karena kaki terkena infeksi jamur. Infeksi jamur umumnyadiawali
dengan bercak merah gatal dan bersisik di kulit. Kemudian kulit dapatmenebal
dan retak. Pengendalian Penyakitmya adalah harus mengguanakan alas kaki,
sehingga terjadi kontak langsung dengan tanah (Yuliana, 2010).
Tambahkan Komentar