-->

Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

Morfologi Jamur Benang dan Khamir LAPORAN MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 
MORFOLOGI JAMUR BENANG DAN KHAMIR












OLEH
NAMA              :  ISNAINI FAUZIYAH
NIM                   :  08041181320022
KELOMPOK   :  V (LIMA)
ASISTEN          :  LIA YULISTIA




LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2014
LEMBAR HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul Praktikum       : Morfologi Jamur Benang
Nama / NIM               : Isnaini F./ 08041181320022
Asisten                        : Lia Yulistia

Kelompok    : V (LIMA)
Tanggal        : 29 Oktober 2014

I.       TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah :
Untuk melakukan pengamatan terhadap morfologi jamur benang sekaligus membuat preparat benang.

II.    LANDASAN TEORI
Jamur merupakan protista nonfotosintesis yang tumbuh dengan bercabang, jalinan filament atau hifa yang dikenal dengan sebutan meiselium. Meskipun hifa memiliki sekat-sekat, namun sekat-sekat ini berlubang sehingga inti dan sitoplasma bisa leluasa melewatinya. Jadi secara utuh, organisme adalah coenocyte atau bentukkan berinti banyak dengan sioplasma yang berhubungan berada dalam deretan tabung yang bercabang. Tabung ini dibentuk dari polisakarida yang kritin, yang mirip dengan dinding sel. Bentuk miselia ini disebut mold, jenis lain seperti ragi, tidak membentuk miselium tapi mudah dikenali sebagai fungsi pada umumnya (Dwidjoseputro, 1994)
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler atau bersel banyak. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan dan reproduksinya. Jamur ada yang mikro dan ada juga yang makro. Jamur berukuran mikro tidak dapat dilihat secara kasat mata jika masih dalam bentuk sel (Pelczar, 2008).
Reproduksi jamur dapat secara seksual atau generatik dan aseksual atau vegetatif. Secara aseksual, jamur menghasilkan spora-spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler. Khamir adalah fungi ekasel atau uniseluler  yang beberapa jenis spesiesnya umum digunakan untuk membuat roti dan pembuatan makana seperti tempe atau yang sering kita sebut sebagai ragi. Fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan baker (Anonim, 2014).
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain adalah Saccharomyces  Cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khamir raja yang berguna dalam pembuatan roti dan alkohol. Selain itu ada Saccharomyces tuac, bekerja merubah air nira atau legen menjadi tuak. Lalu ada Saccharomyces ellipsoideus, memfermentasi buah anggur menjadi anggur minuman. Tidak semua khamir bermanfaat bagi manusia. Beberapa jenis spesies dapat menimbulkan penyakit (Irianto, 2006).
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada yang bersifat saprofit. Parasit apabila memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil benda hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesa protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat misalnya glukosa, sukrosa, dan maltosa, sumber nitrogen berasal dari bahan organic atau nonorganik (Waluyo, 2004).
Khamir bersifat fakultatif artinya khamir dapat hidup dalam keadaan aerob atau anaerob. Sedangkan kapang merupakan organisme aerob sejati. Fungi tumbuh pada kisaran temperature optimal berkisar 22-30˚ C. Spesies fungi petogenik punya temperatur tubuh optimal yang lebih tinggi yaitu sekitar 30-37˚ C Pada umumnya sel khamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak tersebar bakteri yang paling besar. Khamir sangat beragam ukurannya antara 1 sampai 5 mikrometer. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Sel-sel individu, tergantung pada unsur dan lingkungannya khamir tidak dilengkapi flagelum atau organ-organ gerak lainnya. Tubuh atau talus suat kapang pada dasarnya ini terdiri dari dua bagian yaitu miselium dan spora yakni sel resisten istirahat (Pelczar, 2008).
Kapang merupakan mikroba dalam kelompok Fungi yang berbentuk filamen, yaitu struktumya terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Kumpulan dari banyak hifa membentuk kumpulan massa yang disebut miselium dan lebih mudah dilihat oleh mata tanpa menggunakan mikroskop. Contoh miselium adalah serat putih seperti kapas yang tumbuh pada tempe. Kapang juga mempunyai struktur yang disebut spora yang pada umumnya terletak pada ujung-ujung dari hifa, dan merupakan struktur yang sangat ringan dan mudah menyebar kemana-mana. Spora merupakan alat perkembangbiakan kapang (Anonim, 2014).
Bagian terbesar dari suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang biak. Inokulasi fragmen yang kecil, sekali dalam medium sudah cukup untuk menghasilkan ataupun memulai individu baru yang akan meneruskan generasi dari generasi sebelumnya pada khamir. Hal tersebut diperoleh dari penanaman  atau menambahkan inokulum pada medium yang segar dengan susunan ataupun bantuan dari jarum transfer, suatu cara yang serupa dengan yang digunakan dengan menggunakan bakteri. Dengan kata lain penanaman ataupun penambahan inokulum pada medium yang segar dengan bantuan jarum transfer pada sel khamir menyerupai hal yang dilakukan pada sel bakteri        (Pelczar, 2008).
Miselium dapat bertindak sebagai sel vegetative atau somatic ataupun juga dapat bertindak sebagai organ sel reproduktif. Beberapa hifa dalam medium ataupun sel somatic menembus  ke dalam medium untuk memperoleh nutrisi ataupun zat makanan. Sedangkan untuk miselium reproduksi bertanggung jawab atas pembentukkan spora dan biasanya tumbuh meluas kea rah udara dari medium. Miselium suatu kapang dapat merupakan suatu jaringan atau struktur padat yang terorganisasi. Misellium ini dapat bertindak sebgai alat untuk tumbuhnya si kapang dan juga sebagai alat reproduktif yang dapat digunakan untuk memperbanyak dirinya. Dengan cara penyebaran spora  (Anonim, 2014).
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil benda hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat (misalnya glukosa, sukrosa dan maltosa), sumber nitrogen dari bahan organic atau anorganik dan mineral dari substratnya. Ada juga beberapa fungi yang dapat mensintesis vitamin-vitamin yang dibutuhkannya untuk pertumbuhan dan perkembang biakan sendiri, tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapat dari substrat, misalkan thamin dan biotin (Waluyo, 2004).
III.     CARA KERJA
Dibersihkan kaca objek dan penutup dengan alcohol. Lalu dilewatkan diatas Bunsen (difiksasi). Diambil medium PDA (1 tetes) dan diletakkan diatas kaca objek di ambil sedikit miselium dari jamur pada buah, roti, tempe, dan oncom dengan jarum ose. Lalu di letakkan diatas laktofenol dengan hati-hati dan ditutup dengan kaca penutup dan di letakkan pada cawan petri yang berisi kapas yang telah dibasahi. Lalu diinkubasi pada suhu 30°C selama 1 hari. Lalu diamati dibawah mikroskop dan digambar struktur dan bentuk jamurnya kemudian tentukan genusnya.

V.                PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jamur pada roti terlihat seperti kelompok. Menurut Anonim (2014) bahwa jamur pada roti berbentuk kelompok fungi yakni filamen. Filamen terdiri dari suatu benang-benang halus yang disebut hifa. Lalu membentuk sekumpulan masa yang halus disebut miselium dan lebih mudah dilihat tanpa menggunakan mikroskop, sehingga dapat dilihat dengan mata yang tanpa pembesaran.
Kelompok organisme eukariotik salah satunya adalah jamur yang membentuk kelompok jika diamati. Hal ini senada dengan Pelczar (2008), bahwa jamur adalah kelompok mikroorganisme yang termasuk kedalam kategori eukariotik. Jamur membentuk regnum fungi atau dunia jamur yang multiseluler atau bersel banyak. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya yang ada di bumi.
Jamur dapat melakukan reproduksi, yang dibedakan menjadi dua, yakni reproduksi aseksual dan seksual. Hal ini diperkuat oleh Irianto (2006), bahwa secara aseksual jamur menghasilkan spora, spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler.  Kebanyakan khamir jenis Candida Albicans dapat menyebabkan penyakit.
Salah satu protista yang tidak berfotosintesis adalah jamur yang tumbuh bercabang. Menurut Dwijoseputro (1994), bahwa meskipun hifa memiliki sekat-sekat, namun sekat ini berlubang sehingga inti dan sitoplasma bisa melewatinya. Organisme heterotrifik termasuk salah satunya jamur. Menurut Pelczar (2008), bahwa jamur memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila hidup dari benda mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghasilkan sisa tumbuhan.
Fungi tidak semuanya mengntungkan kehidupan manusia. Ada beberapa fungi yang bersifat merugikan kehidupan. Hal ini diperkuat oleh Waluyo (2004), bahwa fungi parasit dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil benda hidup yang ditumpanginya. Sedangkan apabila saprofit apabila mereka memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu.
Filamen yang ditemukan pada praktikum ini adalah dinamakan hifa. Menurut Pelczar (2008), bahwa hifa setiap lebarnya lima sampai sepuluh mikrometer, dibandingkan sel bakteri yang biasanya berdiameter mikron. Aseptat hifa seperti ini tidak memiliki dinding sekat ataupun septum. Septat dengan sel-sel unikleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang antar sel atau nukleus tunggal.
Dunia fungsi dikenal dalam dua istilah kapang atau mold  yang termasuk jenis  fungi yang memiliki filamen dan multi selular dan khamir atau yeast yang memiliki bentuk fungi berupa sel tunggal. Hal ini diperkuat oleh Anonim (2014), bahwa khamir dengan sel tunggal dengan pembelahan sel melalui tes biokimia, sedangkan identifikai kapang didasarkan pada kenampakkan fisik atau morfologinya termasuk karakteristik koloni dan spora reproduktif. Khamir (yeast) merupakan fungi bersel tunggal atau uniselular  tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak berflagel.
Tubuh khamir mengandung hifa ataupun filamen-filamen yang berbentuk benang. Disepanjang hifa banyak terdapat inti sel yang berarti banyak juga sitoplasma yang tergabung di dalamnya. Menurut Pelczar (2008), bahwa tubuh ataupun talus dari fungi filament terdiri dari hifa dan misselim. Ada tiga macam morfologi pada hifa yaitu hifa septat pada sel-sel yang tunggal, hifa senositik, dan hifa septat untuk sl-sel yang banyak ataupun multiseluler. Hifa septat yang merupakan hifa yang memilki ruang ataupun sekat antara sel yang berisi ataupun beberapa nukleus  dan yang kedua hifa senositik yang merupakan  hifa yang tidak mempunyai dinding sekat atupun ruang-ruang antar selnya yang tidak bisa dibatasi oleh selat.
Roti yang telah berjamur dapat dilihat sekelompok jamur yang berwarna kelabu. Tampak hifa berwarna putih dan bagian askus berwarna biru kelabu. Diameter koloni terbesar sekitar 1 cm pada roti tersebut. Menurut Anonim (2014), Kelompok fungi yang berbentuk filamen yang strukturnya terdiri dari suatu benang-benang halus atau hifa membentuk kumpulan massa yang halus  diisebut misselium dan lebih mudah dilihat oleh mata tanpa menggunakan mikroskop. Miselium serat putih terlihat tumbuh pada tempe dalam bentuk kapas. Kapang juga mempunyai struktur yang sering kita amati sebagai spora yang pada umumnya terletak pada ujung-ujung dari hifa yang memiliki struktur yang sangat ringan dan mudah menyebar kemana-mana.
IV.             HASIL PENGAMATAN
Morfologi Jamur
Genus
Deskripsi Koloni
Pengamatan Mikroskopis
Rhizopus
(jamur tempe)
Warna permukaan koloni hitam. Jamur pada tempe mempunyai tiga hifa, stolon, rhizoid, dan sporangiofor. Produksinya secra seksual dengan spora non motil yang dihasilkan sporangium.
Rhizopus sp
(jamur roti)
Warna permukaan koloni hijau, biru kehitam-hitaman. Mempunyai misellium yang luas bercabang tak bersepta dan tak berinti, banyak disebut sonosit, misellium sering berbentuk rhizoid.
Penicillium
(jamur buah)
Warna permukaan koloni putih kehitam-hitaman memiliki hifa misellium, spora sama seperti jamur-jamur yang lain.

Neurospora
(jamur oncom)

Warna permukaan koloni hitam dan orange susunan konidia seperti sapu. Bagian tubuh jamur yang terlibat dalam memproduksi spora seperti hifa, kanidiopor, phialit dan tubuh buah lainnya.




V.         KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Jamur dapat bereproduksi seksual dan aseksual.
2.    Jamur oncom memiliki genus Neurospora dengan ciri memiliki warna permukaan  koloni hitam dan orange susunan konidia seperti sapu.
3.    Jamur pada roti berbentuk filamen yang membentuk hifa.
4.    Jamur pada tempe dan roti memiliki genus yang sama dari Rhizopus sp.
5.    Tidak semua fungi bersifat saprofit, ada yang bersifat parasit.