BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara
filogeni Mamalia merupakan keturunan
dari Reptilia (Pelycosauria) pada perm awal. Reptilia
therapsid pada perm akhir atau trias awal merupakan hewan Mamalia yang menyerupai Reptilia dan dianggap sebagai nenek
moyang Mamalia. Mereka memiliki kaki
yang kukuh kuat, terletak relatif dekat kepada garis pusat tubuh dan giginya
berakar yang sudah terkhususkan untuk menggigit, memotong atau mengunyah sesuai
dengan posisinya di dalam mulut. Arsitektur dari tengkorak yang dalam,
langit-langit, telinga, dan rahang sesuai dengan penampilannya pada Mamalia
(Madang, 2014).
Mamalia adalah kelompok hewan yang
paling maju diantara vertebrata lainnya. Mamalia telah menyebar di seluruh relung ekologi, meliputi pantai, danau, sungai, laut, pohon, di bawah tanah dan di
atas tanah bahkan di udara. Daerah persebaran mamalia mulai dari daerah kutub
hingga daerah tropis dan gurun. Mamal
memiliki karakteristik yang berbeda dengan vertebrata lain. Mamalia bersifat
homoithermis. Ciri utamanya adalah
memiliki kelenjar mamae (kelenjar susu) yang berfungsi sebagai sumber
makanan bagi anaknya. Mamal juga memiliki kelenjar minyak dan kelenjar
keringat. Ciri lainnya adalah adanya rambut
di permukaan kulitnya (Sukiya, 2005).
Klas
Mamalia menunjukkan suatu kemajuan
struktur dari hewan yang tingkatnya lebih rendah (khususnya Reptil), yaitu terdapat dua kondilus ossifitalis, tiap ramus rahang
bawah dari satu tulang. Artikulasi rahang langsung pada tulang tengkorak, tidak
melalui tulang kuadrat. Gigi berdiferensiasi dan hanya terdapat dua set, bukan tidak
serupa dan berganti-ganti. Bagi spesies-spesies Mamalia yang hidup di air,
sering memiliki lapisan lemak yang sangat tebal di bawah kulitnya untuk menjaga
kedinginan atau sebagai lapisan yang menahan air. Aktivitasnya ada yang di
waktu malam (nocturnal) dan di siang hari (diurnal) (Madang, 2014).
Sebutan Mamalia sendiri berasal dari keberadaan
glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai
susu. Seperti yang kita ketahui bahwa Mamalia
betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut.
Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki
kelenjar mamae. Semua Mamalia memiliki
kelenjar mamae, tetapi pada Mamalia
jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada Mamalia betina. Mamalia juga memiliki jantung
beruang empat dengan sekat sempurna, sistem saraf sudah berkembang sangat kompleks, dan umumnya hidup di daratan,
tetapi ada pula yang hidup di air seperti paus dan lumba-lumba (Kaurvaki,
2011).
Ciri
yang unik pada Mamalia adalah hewan
betina memberi makan anaknya dengan air susu (menyusui). Makanan yang kaya
energi ini dihasilkan dalam tubuh induk betina dalam suatu organ spesifik
kelenjar mamma (kelenjar susu). Posisi kelenjar susu bervariasi pada Mamalia.
Di samping itu, Mamalia juga memiliki rambut yang jumlahnya bervariasi diantara
anggotanya dengan beberapa modifikasinya. Hingga saat ini jumlah spesies Mamalia yang hidup sekarang sekitar 5000
spesies dan manusia merupakan spesies yang paling sempurna. Distribusi
kehidupannya tersebar di darat maupun air. Kelelawar merupakan salah satu
anggota Mamalia yang dapat terbang
(Madang, 2014).
Semua
jenis Mamalia pada umumnya memiliki
rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara
spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi
oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu
pada bagian tubuhnya. Mamalia
merupakan hewan yang bersifat endoterm atau
disebut juga hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar (Sukiya, 2005).
Ordo monotrema memiliki karakteristik bertelur dan tidak
memiliki punting susu. Pada ordo Marsupialia, perkembangan embrionik
diselesaikan dalam kantung marsupial. Ordo artiodactyla memiliki kuku dengan
jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki dan termasuk herbivora.
Lumba-lumba dan paus termasuk ordo cetacea (Campbell et al, 2003).
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk mengenal ciri-ciri mamalia yang penting untuk identifikasi.
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
Vertebrata anggota
kelas Mamalia memiliki rambut, suatu
karakteristik penentu seperti bulu terbang pada burung. Sebagian besar mamalia
memiliki metabolisme yang aktif dan merupakan hewan endoterm. Sistem pernapasan
dan peredaran darah yang efisien (termasuk jantung yang beruang empat) mendukung
laju metabolisme yang tinggi. Suatu lembaran otot yang disebut diafragma
membantu mengalirkan udara ke paru-paru. Rambut dan lapisan lemak di bawah
kulit membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh. Kelenjar
mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan Mamalia seperti halnya juga rambut. Semua induk Mamalia memberikan makanan anaknya
dengan susu (Campbell et al, 2003).
Mamalia
memiliki karakteristik umum, diantaranya adalah tubuh umumnya tertutup rambut,
kulit berkelenjar (kelenjar sebacea, kelenjar sudorifera, kelenjar mammae,
dll). Cranium dengan dua occipital
condyle, mulut umumnya bergigi, berdiferensiasi sesuai dengan jenis
makanannya. Lubang telinga luar umumnya memiliki daun telinga yang kenyal,
lidah mudah digerakkan, mata dengan
pelupuk yang mudah digerakkan. Kolumna vertebralis dengan lima wilayah yaitu
serviks, toraks, lumbal, sakral dan kaudal. Mempunyai empat anggota gerak,
kecuali golongan Cetacea (paus, lumba-lumba) dan Sirenia (duyung) tidak
memiliki anggota gerak belakang, berjari lima atau kurang, dan diadaptasikan
untuk bermacam-macam perilaku, seperti berjalan dan berlari (Madang, 2014).
Fertilisasi terjadi secara
internal, dan embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina.
Pada Mamalia eutheria dan marsupial, lapisan uterus induk dan
membran ekstraembrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk
plasenta, tempat nutrien berdifusi masuk ke dalam darah embrio. Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan
vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu
belajar. Diferensiasi geligi merupakan ciri penting mamalia lainnya. Sementara
geligi Reptilia umunya berbentuk
kerucut dan berukuran seragam, geligi Mamalia memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang diadaptasikan untuk
mengunyah berbagai jenis makanan (Campbell et
al, 2003).
Berbeda dengan kelompok vertebrata yang lain, Mamalia memiliki sekat rongga badan
(diafragma) yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Selain dari itu, Mamalia mempunyai otak yang
pertumbuhannya semakin kompleks
dengan bertambah banyaknya jumlah leukosit. Jantung dengan empat ruang, hanya
ada lengkung aorta kiri, eritrosit tak berinti dengan bentuk bikonkaf.
Respirasi hanya dengan paru-paru, larynx
dengan tali suara (kecuali pada jerapah). Terdapat 12 pasang saraf kranialis,
otak berkembang baik, cerebrum dan cerebellum berukuran besar. Fertilisasi
terjadi secara internal, telur umumnya kecil tanpa shell (cangkang) dan tertahan dalam uterus (modifikasi oviduk)
selama perkembangannya (Madang, 2014).
Mamalia terbagi menjadi beberapa ordo, ordo
utama hewan Mamalia diantaranya ordo monotrema, ordo
marsupialia, ordo artiodactyla, ordo carnivora, ordo cetacea, ordo chiroptera,
ordo edentata, ordo insectivora, ordo lagomorpha, ordo perissodactyla, ordo
primata, ordo proboscidea, ordo rodentia, dan ordo sirenia. Ordo monotrema memiliki karakteristik
bertelur dan tidak memiliki punting susu. Pada ordo Marsupialia, perkembangan
embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial. Ordo artiodactyla memiliki kuku
dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki dan termasuk
herbivora. Lumba-lumba dan paus termasuk ordo cetacea dengan lapisan tebal
lemak sebagai insulasi (Campbell et al,
2003).
Jantung
Mamalia terdiri dari empat ruangan, dengan lengkung aorta sebelah
kiri, butir darah merah tidak berinti dan bikonkaf. Pernapasan menggunakan
paru-paru. Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat diafragma. Tulang
tengkorak memiliki occipitale condyle yang menghubungkan tengkorak dengan
tulang belakang. Tulang leher umumnya berjumlah tujuh ruas. Pada mata terdapat
kelenjar mata. Otak berkembang dengan sangat baik diantara
hewan-hewan lain dan memiliki 12 saraf cranialis. Fertilisasi terjadi
secara internal. Memiliki kopulasi berupa penis bagi yang jantan dan
berupa vagina pada betina. Biasanya setelah melahirkan, anaknya disusui dan
diasuhnya. Mamalia dapat termasuk
carnivora, herbivora, dan omnivora (Kastawi, 1992).
Terdapat tiga kelompok utama dalam klas Mamalia, yaitu monotremata, marsupialia, dan Mamalia berplasenta. Pembagian ini berdasarkan pada perbedaan
dalam cara-cara hewan bereproduksi dan perkembangan hewan mudanya. Meskipun
monotremata memberi makan anaknya dengan air susu, namun hewan ini merupakan Mamalia yang mengeluarkan telurnya. Hewan betina pada kebanyakan
jenis marsupialia memiliki kantung khusus yang disebut marsupium, dimana
kelenjar susunya terdapat pada kantung ini. Lebih dari 90% Mamalia adalah berplasenta. Perkembangan hewan
muda berlangsung di dalam tubuh induk. Janin memperoleh makanannya dari
sirkulasi induk melalui organ yang disebut plasenta (Madang, 2014).
Pencernaan Mamalia terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas cavum
oris, pharynx, esophagus, ventriculus, intestinum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari glandula
salivarae, glandula mucosae, hepar, dan pankreas. Sistem pernapasan terdiri
dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx,
glandula sublingualis, glandula submandibularis, dan glandula parotis. Dua
paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Sistem saraf terdiri
dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal
gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem reproduksi
terdiri dari glandula mamae, fermur, kepala susu, batang penis, clitoris, lekuk
perineum, vagina, anus, dan skrotum (Sukiya, 2005).
Salah satu ordo dalam klas Mamalia adalah primata. Eutheria awal pada masa cretaceus
berkemungkinan arboreal, primata melanjutkan kebiasaan ini dengan menyisakan
beberapa bentuk yang terlihat sekarang ini, misalnya mempunyai lima jari kaki
dan tangan, dan klavikula. Berbeda dengan kelompok vertebrata yang lain, Mamalia memiliki sekat diafragma (Campbell et al,
2003).
Beberapa informasi kehidupan yang dibutuhkan hewan ini tersimpan di dalam
otak, sehingga otak telah berkembang dengan baik untuk merespon informasi dari
reseptor. Hal ini berhubungan juga dengan perkembangan tulang tengkorak. Rangka
dan otot mempunyai ragam modifikasi untuk kegiatan pergerakan. Jari umumnya
pentadaktil, klavikula dan skapula yang kuat dan memutar (Madang, 2014).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015 pada
pukul 08.00-10.00 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya,
Inderalaya.
3.2
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Cavia cobaya, Felis domestica, dan Mytes sp.
3.3 Cara
Kerja
Digambar dan diberi
keterangan lengkap anatomi tengkorak satu specimen yang disediakan dilihat dari
dorsal, ventral, dan posterior. Dituliskan rumus gigi dan sebutkan tipe gigi
molarenya. Kemudian, diidentifikasi seekor tikus yang disediakan dan buatlah
deskripsinya.
Tambahkan Komentar