Menganalisis Teks Cerita Pendek
1. TEMA
merupakan dasar cerita
yang paling penting dari seluruh cerita, tanpa tema
tema pada cerpen di
bawah ini adalah:
“besarnya
kasih sayang ibu kepada anaknya”
2.
ALUR
merupakan
bagaimana kejadian-kejadian di rangkai (biasanya berdasarkan sebab akibat)
mulai dari titik awal menanjak trus sampai titik klimaks untuk kemudian menurun
dan mencapai resolusi atau penyelesaian
Alur cerita di bawah ini adalah :
Alur campuran adalah alur
pada sebuah cerita yang menceritakan kejadian dari akhir ke awal lalu ke akhir
lagi atau sebaliknya.
3.
LATAR
(SETTING)
Merupakan
tempat dan waktu (dimana dan kapan) suatu cerita terjadi
Latar pada cerita di
bawah ini adalah:
Siang
hari
“Sudah hampir siang, aku berangkat pergi dari
rumah bersama ayah dan mbakku. Aku kembali bertanya pada ayah..”
Pagi
hari
“Suara
jam waker ku bersenandung di telinga.. aku segera bangun dan mengusap wajahku
di kamar mandi. Tiada suara siapapun?? Aku merasa aneh.. aku bingung kenapa
rumahku tampak sepi??. Aku pun mencari ibu kebelakang. Aku mendengar bunyi
kompor di dapur J aku pun tersenyum dan menghampiri ibu”
4.
TOKOH
Merupakan
pelaku dalam cerita.
Tokoh dalam cerita di
bawah ini adalah:
a) Aku
(Arif) : tokoh utama
b) Mbakku
(isnaini) : tokoh pembantu
c) Ibu : tokoh pembantu
d) Ayah : tokoh pembantu
e) Adik
: tokoh
sampingan
5.
PENOKOHAN
Merupakan pemberian sifat pada pelaku–pelaku cerita.
Beberapa penokohan dalam cerpen “Ibu Tersayang” adalah:
a)
Aku :
baik, polos, penyayang.
b)
Mbakku :
baik, penyayang, tegas.
c)
Ibu :
baik, penyayang, sabar.
d)
Ayah :
sabar, baik, tulus, ikhlas.
e) Adik
: polos, belum mengerti
sama sekali.
6.
SUDUT
PANDANG
Merupakan posisi pengarang pada sebuah cerita.
Sudut
pandang pada cerita di bawah ini adalah “orang
pertama yaitu AKU”.
7. AMANAH:
Merupakan pesan yang
ingin di sampai kan oleh pengarang melalu i karangannya kepada pembaca atau
pengarang
“kita harus selalu bersyukur, selalu
menghormati dan mencintai orang tua”
8.
GAYA
BAHASA
Merupakan
cara pemakaian bahasa. Dalam cerita ini menggunakan majas,
Majas
personifikasi adalah majas perbandingan yg melukiskan
benda-benda mati seolah-olah hidup Dapat berubah atau bergerak.
Terdapat pada kutipan cerpen
bagian:
“Suara jam waker ku
bersenandung di telinga..”
Majas
hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan
berlebih-lebihan.
Terdapat
pada kutipan cerpen bagian:
“Terdengar
memekak telinga..”
Orientasi
|
Tak
penah terbesit dalam benakku, Cerita penuh pilu ini akan terjadi pada
keluarga terutama ibuku. Namaku M. Arif Fadli, panggil saja Arif. Aku adalah
anak kedua dari 5 bersaudara. Aku sekarang bersekolah di SMP N 1 Indralaya
dan Umurku telah menginjak 13 tahun. Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu dari
tragedi itu... kini hidupku dan orang tuaku sudah membaik perlahan namun
pasti bangkit. Ibuku pun sudah sehat dan relatif menjaga kesehatan.
|
Komplikasi
|
“buuuu...buuu....buuuu”.
panggilku.
Terus
dan terus.. namun, ibu hanya diam. Aku mulai bosan. Dan meninggalkan ruangan.
Tiba-tiba sekelompok orang memasuki ruangan ibu.
Aku
berlari ke ruangan melihat ibu diangkat ke ambulans.
“mbak..
ibu kok dibawa orang... mbak...??”
“ibu
sakit dekk!!.. adek masih gak ngerti juga! ya Allah... sekarang situasi lagi
genting. Jangan buat keributan dengan tanya-tanya terus.. adek sayangkan sama
ibu..???”
Aku menangis.. sebisa mungkin
menangis..
|
Resolusi
|
Ibu
memegang wajahku lalu memelukku dengan erat.
“Alhamdulillah,
Ibu masih diberi umur panjang dan masih bisa ketemu kakak, adek, sama
mbakk”.. ucap ibuku.
“Buuu..
kakak syang ibu... ibu jangan tinggalin kakak ya.. ibu jangan sakit lagi”
jawabku dengan polos.
Ibuku
tersenyum dan memelukku lagii..
Akhirnya,
kelurga kami bertahap mulai kembali ke seperti semula dan ibuku sehat
kembali..
|
Tambahkan Komentar