BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin
laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses
reproduksi manusia. Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar
tubuh manusia, sekitar panggul wilayah.
Organ utama pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi atau zigot secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak (Sukra, 2000).
Organ utama pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi atau zigot secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak (Sukra, 2000).
Fungsi sistem reproduksi
wanita dikendalikan atau
dipengaruhi oleh hormon-hormon gonadotropin atau steroid dari poros
hormonal thalamus, hypothalamus, hipofisis, adrenal, ovarium. Selain itu terdapat organ yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi seperti payudara, kulit daerah tertentu,
pigmen dan sebagainya. Hormon-hormon
tadi akan bekerja dan mempengaruhi organ-organ seksnya sampai pada batas-batas
siklus tertentu (Slamet, 2002).
Fertilisasi merupakan suatu proses awal
terbentuknya suatu kehamilan. Proses ini berlanjut dengan pembelahan sampai
terjadinya implantasi. Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi
tertanam di dalam rahim ibu, yang biasa disebut dengan kehamilan intra uterin.
Jika hasil konsepsi tertanam di luar rahim, hal itu disebut kehamilan ekstra
uterin. Apabila
fertilisasi, proses pembelahan dan implantasi tidak berlangsung baik, hal
tersebut dapat menyebabkan terjadinya abortus ataupun kelainan pada bayi.
Sehingga fertilisasi merupakan tonggak awal penciptaan seorang manusia. Untuk
lebih mempermudah pemahaman akan materi ini, materi yang harus dikuasai adalah
pemahaman tentang menstruasi, dan anatomi fisiologi (Dimas, 2014).
Gametogenesis amat dibutuhkan
oleh tubuh kita untuk penggandaan sel kelamin. Ini berbeda fungsi dengan
sel-sel tubuh yangmana jika ada sel tubuh kita
yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses
pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam
proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang
sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah
kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23
pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya
bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis dibedakan menjadi 2, yaitu
Spermatogenesis dan Oogenesis (Campbell,
2008).
Organ reproduksi pada makhluk
hidup terdiri dari testis dan ovarium yang dalam bahasa industri itu
diibaratkan sebagai pabrik. Testis adalah pabrik penghasil dua macam produk,
yaitu sel kelamin jantan atau spermatozoa
dan hormon kelamin jantan atau testosteron. sedangkan ovarium adalah pabrik
penghasil sel kelamin betina yaitu sel
telur atau ovum dan hormon kelamin betina yaitu estrogen dan progesteron yang
dihasilkan ovarium pada waktu betina sedang bunting (Sukra, 2000).
Sistem
reproduksi betina terdiri dari
beberapa organ yaitu ovarium, tuba fallopii, uterus, dan
vagina. Reproduksi dimulai dengan perkembangan ovum di dalam ovarium, kemudian
ovum keluar kerongga abdomen di tiap pertengahan siklus.
Ovum masuk ke uterus melalui tuba fallopi.
Jika ovum tersebut dibuahi maka ovum akan menempel dan tertanam pada uterus dan
akan terjadi pembelahan. Oosit sebagai suatu
sel mempunyai membran plasma, ooplasma, dan inti. Oosit melakukan sintesis
berbagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga terbentuk suatu
pola organisasi di dalam sel telur, yang disebut dengan polaritas telur (Slamet, 2002).
Oogenesis meliputi tiga tahap, yaitu
proliferase, tumbuh, dan menjadi dewasa atau
maturatisi.
Jumlah oogonia hasil proliferasi bisa mencapai 40.000 sampai 300.000 pada
manusia, pada sapi 50.000 bahkan lebih, tergantung pada jenis setiap makhluk. Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut
spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk
spermatozoa atau spermatogonium (Dimas, 2014).
1.2
Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari proses perkembangan sel kelamin jantan (spermatogenesis) dan
hal-hal yang berhubungan dengan spermatozoon, serta jaringan reproduksi betina
(oogenesis) dan hal-hal yang berhubungan dengan sel telur mencit, tikus, dan
ayam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gametogenesis adalah proses terbentuknya gamet,
baik gamet jantan maupun gamet betina. Peristiwa gametogenesis yang juga
merupakan proses pembelahan meiosis terjadi pada organ reproduksi hewan atau
tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin jantan dan betina yang
siap mengadakan pembuahan, dan kelak menjadi makhluk hidup yang baru. Gametogenesis juga dapat
diartikan sebgai proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin
yang sangat terspesialisasi sehingga ,mapu melakukan fertilisasi untuk
menghasilkan individu baru (Tim Penyusun, 2014).
Gametogenesis
adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Dapat pula diartikan sebagai
suatu proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin yang sangat
terspesialisasi sehingga mampu melakukan fertilisasi untuk menghasilkan
individu baru. Organ reproduksi utama laki-laki adalah sepasang testis. Testis
terdiri dari tubulus seminiferus yang berbentuk tabung berkelok-kelok seperti
tumpukan benang di dalam kantong. Sperma yang terbentuk akan diteruskan ke
epididimis (Irfanuddin,
2004).
Seperti halnya
pada hewan jantan, oogenesis berlangsung pada gonad betina. Sebagian besar
proses oogenesis terjadi pada masa embrio, yaitu sampai pada stadium oosit I,
selanjutnya berlangsung pada korteks ovarium hewan dewasa. Dengan demikian
oosit I mengalami istirahat yang panjang. Perkembangan sel kelamin dalam
ovarium membutuhkan sel pembantu yang disebut folikel telur. Pada mamalia
pembentukan folikel telur dapat diikuti pada korteks ovarium (Setiawan, 2002).
Gametogenesis
ialah proses pembentukan gamet yang terjadi di dalam gonad, baik itu gonad
jantan maupun gonad betina. Proses tersebut pada hewan jantan disebut spermatogenesis
yang terjadi di dalam testis dan pada hewan betina disebut oogenesis yang
terjadi di dalam ovarium. Gametogenesis berupa pembelahan dan pemasakan sel
kelamin dengan pembelahan meiosis sehingga sel kelamin yang dibentuk bersifat
haploid (Felisa,
2012).
Spermatogenesis
berlangsung melalui
2 tahap yaitu spermatositogenesis dan
spermiogenesis. Spermiogenesis diawali dengan spermatogonium diplodi dan memasuki
pembelahan meiosis I sebagai spermatosit primer dan akan membentuk dua
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II
masing-masing membentuk dua spermatid. Diferensiasi spermatid menjadi spermatozoon disebut
dengan spermiogenesis. Spermatogenesis terjadi pada dinding tubulus seminiferus
testis sehingga pada dinding tersebut dapat diamati berbagai stadium perkembangan
rnulai dan bagian penifer sampai ke lumen. Selain terdapat sel spermatogenik juga
dapat ditemukan sel Sertoli yang berfungsi untuk memberi nutrisi bagi sperma yang
terbentuk (Irfanuddin, 2004)
Struktural sel spermatogenik
pada dinding tubulus seminiferus berturut-turut dan luar ke dalam sebagai
berikut, spermatogonium yang intinya berbentuk oval—bulat dan dan terlihat terpulas
kuat-lemah, spermatosit primer yang intinya paling besar, spermatosit sekunder
yang intinya lebih kecil dan terletak di dekat lumen yang terjadi saat meiosis
I, spermatid yang intinya memanjang dan melekat
di dekat sel Sertoli saat meiosis II, dan spermatozoa yang memilki sel berekor
yang menjulur ke lumen (Felisa, 2012).
Spermatidogenesis merupakan
proses lanjutan dari spermatogenesis dimana terjadi pembentukan spermatid dari
spermatosit sekunder. Pada proses ini akan terjadi pembelahan secara meiosis
tahap pertama dan akan dilanjutkan dengan meiosis tahap kedua dengan hasil nanti
didapatkan empat spermatid dari satu spermatogonia. Kemudian spermatogonia ini
akan memasuki tahap spermiogenesis dimana spermatid tadi akan dirubah menjadi
spermatozoa yang akan siap membuahi sel telur (Andi, 2009).
Tahap
spermiogenesis terjadi pembentukan sperma, yaitu bagian-bagian dari sperma yang akan membantu dalam
pergerakan atau motilitas si sperma ke sel telurnya nanti. Spermiogenesis pada
hewan memiki tiga tahap yaitu, proses pembentukan tudung kepala atau akrosom
yang berasal dari badan Golgi, pembentukan keping tengah dan flagela, yang
berasal dari sentriol dan bagian ini letaknya berseberangan dengan letak
akrosom terhadap inti, dan pemanjangan inti yang dilakukan dengan pengurangan
sitoplasma dan migrasi mitokondria menuju keping tengah. Pada ekor sperma
terdapat mitokondria yang teletak pada miedpiece (Felisa, 2012).
Oogenesis
adalah proses pembentukan sel; telur. Mula-mula dalam ovarium terjadi oosit
primer yang kemudian membelah tidak sama besar dan terbentuk oosit sekunder dan
benda kutub. Inti kedua sel tersebut sebenarnya sama besar, tetapi berbeda
dalam jumlah plasma sel. Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional
dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum
kira-kira pada minggu ke enam kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi
oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan
secara bersama-sama membentuk folikel
primordial (Sukra, 2000).
Folikel Primordial mengadakan migrasi ke stroma
cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah
folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas
satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer
(Rustam, 2012).
Oosit Primer Inti oosit primer mengandung 23
pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan
jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut
autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang
disebut DNA. Pembelahan meiosis pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan
dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Satu set tetap lebih besar dibanding yang
lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil
disebutbadan polar pertama. Pembelahan
meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya
(Felisa, 2012).
Oosit Sekunder merupakan hasil pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi
hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder
membelah membentuk ootid yang
akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga
terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung
bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami
degenerasi (Rustam, 2012).
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 September
2014 pada pukul 13.00-15.30 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya,
Inderalaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, sedangkan
bahan yang digunakan adalah preparat
testis Mus musculus, ovarium Mus musculus, dan Ovarium Gallus gallus.
3.3 Cara Kerja
3.3.1. Spermatogenesis
Diletakkan preparat irisan melintang testis mencit lalu diletakkan di bawah
mikroskop, dimulai dengan perbesaran lemah, kemudian ke perbesaran kuat.
Digambar penampang tubulus seminiferus yang berisi macam-macam tingkatan
perkembangan sel kelamin jantan dan kemudian diberi keterangan
sejelas-jelasnya. Dicatat perbesaran mikroskop yang digunakan.
3.3.2. Oogenesis
Di letakkan preparat irisan melintang ovarium ayam dan mencit putih
di bawah mikroskop, dimulai dengan perbesaran lemah, kemudian ke perbesaran
kuat. Digambar penampang ovarium yang berisi macam-macam tingkatan perkembangan
sel kelamin betina dan kemudian diberi keterangan sejelas-jelasnya. Dibedakan
antara tingkatan oogenesis pada ovarium ayam dan mencit. Dicatat perbesaran
mikroskop yang digunakan.
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II
PERKEMBANGAN SEL KELAMIN
(GAMETOGENESIS)
Add caption |
OLEH:
NAMA : ISNAINI
FAUZIYAH
NIM : 08041181320022
KELOMPOK : TUJUH
ASISTEN : RAHMAT PRATAMA
LABORATORIUM ZOOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
Tambahkan Komentar