IV DATA HASIL PENGAMATAN
A.
Anatomi Rana
canorivara.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana canorivara
Keterangan:
1. Kantong suara 4. Pulmo 8. Intestinum
2. Hepar 5. Kloaka 9. Colon
3. Ventriculus 6. Cor
Deskripsi:
Berdasarkan
hasil praktikum tentang anatomi hewan, sistem digestorium amphibi
ranacanorivara terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya,
seperti usus dua belas jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Katak tidak
mempunyai banyak kelenjar ludah dari cavumoris makanan akan melalui pharynx,
oesophagus dan yang menghasilkan sekresi alkanin dan mendorong makanan masuk
dalam ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaa. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Kanna (2005) yang menyatakan bahwa Sistem digestorium pada
katak terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya.
B.
Anatomi Bufo
melanotictus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bufidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo melanoctictus
Keterangan:
1. Kantong suara 4. Pulmo 8. Intestinum
2. Hepar 5. Kloaka 9. Colon
3. Ventriculus 6. Cor
Deskripsi:
Hepar pada amphibi
berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi
untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga
berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua. Cor pada
amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi
dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Berwarna merah muda, sepasang dikiri kanan cor. Pulmo
berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan
karbon dioksida (Fery,
2013).
C.
Morfologi Rana canorivara.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana canorivara
Keterangan:
1. Rima oris 5. Web
2. Organon visus 6. Membran timpani
3. Digiti
4. Femur
Deskripsi:
Katak jantan dan
katak betina terdapat perbedaan morfologi. Menurut Radiopoetro (1996), dimana
katak jantan umumnya mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan katak
betina, memiliki kotak suara, serta memiliki corak kulit yang berbintik-bintik.
Dari tubuh bagian dalam atau dari organ – organ tubuhnya, misal pada sistem
genitalianya, dapat dilihat bahwa pada katak jantan terdapat sepasang testes yang
bentuknya ovale. Sedangkan pada katak betina terdapat sepasang oviduct dan
ovarium yang besar dan hampir menutupi semua rongga perutnya.
D.
Morfologi Bufo melanotictus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bufidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo melanoctictus
Keterangan:
1. Rima oris 4. Kloaka
2. Organon visus 5. Membran timpani
3. Digiti 6. Femur
Deskripsi:
Kodok jantan dan kodok betina
memiliki perbedaan dari segi morfologi dan anatominya. Kodok jantan mempunyai ukuran lingkaran gendang telinga, dua kali lebih besar dari
lingkaran mata, warna kulit disekitar
kerongkongan hijau kekuningan, ibu jari bagian
depan relatif lebih besar, ukuran badan
relatif lebih kecil, dan memiliki kantung
suara yang terletak diantara selaput gendang dan pangkal kaki depan. Sedangkan
kodok betina ukuran lingkaran gendang telinga relatif sama dengan lingkaran
mata, warna kulit disekitar kerongkongan putih
dengan bintik-bintik kehitaman, ibu jari
bagian depan relatif lebih besar, dan tidak
memiliki kantung suara (Simbolon, 1999).
V KESIMPULAN
Dari praktikun
yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem digestorium amphibi Rana canorivara terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya.
2. Kloaka pada
amphibi berfungsi sebagai tempat eksresi dan reproduksi.
3. Katak dan
kodok atau Bufo sp. dapat dibedakan dengan melihat ciri
khas dimana pada katak terdapat web sedangkan kodok tidak.
4. Kulit Bufo melanotictus bersifat permeabel
terhadap zat-zat disekitarnya. Ini memyebabkan kulit Bufo melanotictus menjadi kasar dan tampak tebal untuk
perlindungannya.
5. Ginjal pada
amphibi berbeda dengan mamalia pada umumnya karena pada amphibi belum terbentuk
ginjal mesonefros, tetapi baru terbentuk ginjal epistonefros.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell. 2002. Biologi. Jakarta. Erlangga: ix+339.
Hendra, Fery. 2013. Praktikum Kodok. Diakses tanggal 7 April 2014.
Jayansyah, 2012. Amphibi.
Diakses tanggal 29 Maret 2014.
Selfi, Dwi. 2012. Amphibi. Diakses tanggal 30 Maret 2014.
Simbolon. 1999.
Biologi. Jakarta. Erlangga: iv+99.
Yayana, Dini. 2012. Morfologi Katak. Diakses tanggal 30 Maret 2014.
Tambahkan Komentar