LEMBAR
HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul praktikum : Teknik
Pemindahan Biakan Secara Aseptik
Nama / NIM mhsw : Isnaini Fauziyah/08041181320022 Kelompok :
V (LIMA)
Asisten : Lia Yulistia Tanggal :
24 /09/2014
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
praktikum ini adalah :
Menguasai teknik
pemindahan biakan mikroba secara aseptik dari suatu wadah ke wadah lain.
II.
LANDASAN TEORI
Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang mikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain
dan lingkungannya. Sejarah tentang mikroba dimulai dengan ditemukannya
mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat
sederhana,dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi
dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300
kali. (Skou dan Jensen, 2007).
Mikroba ialah jasad
renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan hidup. Jasad tersebut
dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relative panas,
dari ligkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan
(Afriyanto, 2005).
Teknik aseptis sangat
penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan
disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan
yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan
komplek. Udara merupakan media masuknya suatu kontaminan ke dalam wadah kultur
bakteri. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi diantara bakteri, diimbangi
oleh tersedianya berbagai macam media yang banyak macamnya untuk kultur murni.
Macam media tersebut dapat dibagi berdasarkan bentuknya dan susunannya.
Berdasrkan bentuknya, media dibagi atas media cair, semi cair dan padat.
Sedang menurut susunannya, media dapat dibagi atas media kompleks dan media
sintetik. Adapun dalam percobaan ini, jenis media yang digunakan adalah jenis
media SWC (Sea Water Complete) dan dan NB (Nutrient Broth) serta bakteri
yang digunakan adalah Pseudoalteromonas sp (Mahmud, 2008).
Media PDA merupakan
substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga
masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme pada media PDAmemungkinkannya tumbuh dengan
agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun
membentuk koloni, sekelompok massa sel yang dapat dilihat langsung oleh
mata. Semua sel dalam koloni itu sama; dianggap kesemuanya itu merupakan
keturunan (progeni) satu mikroorganisme (Pelczar, 2006).
Kata bakteri berasal
dari kata bakterion dalam bahasa yunani yang artinya tongkat atau batang. Morfologi
bakteri terbagi atas tiga macam yaitu, pertama bentuk basil atau basillus, basil
berbentuk seperti tongkat pendek agak silindris bentuk basil hampir meliputi seluruh
bakteri, bentuk coccus atau bulat. Kedua bentuk coccus adalah bentuk bakteri
seperti bola-bola kecil, pada golongan ini tidak sebanyak pada golongan
berbentuk basil. Ketiga adalah bentuk spiril. Bentuk spiril adalah bentuk
bakteri yang berbentuk seperti spiral atau panjang berbengkok-bengkok. (Adam,
1992).
Perlakuan aseptik ialah
perlakuan yang bertujuan terbebas dari mikroorganisme. Aseptik diimbangi
dengan sterilisasi yang merupakan upaya untuk menghilangkan kontamina
mikroorganisme yang menempel pada alat atau bahan yang akan dipergunakan untuk
analisa selanjutnya Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang
terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Machmud, 2008 ).
Teknik aseptis sangat
penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan
disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan
yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan
komplek. Udara merupakan media masuknya suatu kontaminan ke dalam wadah kultur
bakteri. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi diantara bakteri, diimbangi
oleh tersedianya berbagai macam media yang banyak macamnya untuk kultur murni
(Mahmud, 2008).
Sea Water
Complete (SWC) merupakan media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri,
khususnya bakteri air laut. Komposisi dari SWC yang dibuat pada praktikum
kemarin adala yeast ekstrack 0,4 gr, glycerol 1,2 mL, bakto
pepton 2 gr, air laut 160 mL, dan aquades 100mL. Teknik aseptik
sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan
berlangsung, baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun praktikannya. Untuk
alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas. Penguasaan teknik
aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium mikrobiologi dan
hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari oleh ahli
mikrobiologi (Suriawiria, 2008).
Teknik aseptik dalam
proses-proses pengerjaan yang berkaitan dengan mikrobiologi, memerlukan
ketelitian dan keakuratan serta kesterilan yang harus selalu dijaga agar
terbebas dari kontaminan. Penguasaan teknik aseptik sangat diperlukan dalam
keberhasilan praktikum mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu
metode permulaan yang harus dipelajari oleh seorang ahli mikrobiologi.
Kontaminasi pada media NA dan SWC dapat dilihat dengan melihat warna
media, yaitu putih susu pada NA dan keruh pada SWC (Suriawiria, 2008).
Media pertumbuhan
mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya
(Machmud 2008).
Medium
adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di
dalamnya. Medium padat berfungsi untuk menumbuhkan bakteri yang dapat diamati
penampilan atau morfologi koloni. Misalnya, tubuh buah mikrobakteri dan
endospora spesies-spesies tertentu. Sedangkan medium cair digunakan untuk
berbagai keperluan seperti pembiakan organisme dalam jumlah besar (Hadiutomo,
2009).
Tambahkan Komentar