-->

Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

Deteksi Mikroba Amilolitik dan Proteolitik Dari Serasah

LAPORAN AKHIR
ACARA 1
Nama/NIM     : Isnaini F./08041181320022    Kelompok: III (Tiga)
Asisten            : Evita Susanti                           Tanggal   : Senin/ 02 Maret 2015
I.              Judul     : Deteksi Mikroba Amilolitik dan Proteolitik Dari Serasah

II.           Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kelompok mikroba amilolitik dan proteolitik yang terdapat di dalam serasah.

III.        Prinsip Dasar
Kelompok protease atau proteinase bersifat komplek, baik dalam daya katalisisnya maupun sifat-sifat fisikokimianya. Golongan enzim ini diproduksi secara ekstraselular dan intraselular, serta memainkan peranan penting di dalam proses-proses metabolisme sel dan regulasinya. Peranan utama protease ekstraselular di alam, seperti halnya dengan enzim-enzim ekstraselular lainnya adalah menghidrolisis substrat polimer (polipeptida) berukuran besar menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap sel (Winarwi, 2006).
Kultur cair solat-isolat yang diperoleh dari hasil isolasi diinokulasikan ke paper disc blank yang telah diletakan pada media Zobell 2216 E yang diperkaya dengan amilum (1%). Inkubasi pada 32°C selama 48 jam. Larutan lugol’s iodine 1% dituang ke atas kultur untuk identifikasi aktivitas amylase, adanya aktivitas enzim amilase ditunjukan oleh terbentuknya zona jernih disekitar paper disk dengan latar belakang biru gelap (Setyawati, 2012).
Penentukan kemampuan mikroorganisme dalam mensekresikan protease yang dapat mendegradasikan protein dapat dilakukan dengan mengisolasi bakteri pada medium disertakan susu skim yang mengandung kasien. Kasein merupakan protein utama susu, suatu mikromolekul yang tersusun atas sub unit asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.   Kasein berfungsi sebagai substrat bagi enzim protease (Winarwi, 2006).
IV.        METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah drigal sky, pipet serologis, dan vortex. Sedangkan bahan yang digunakan adalah iodin lugol, media Starch Agar (SA), media Skim Milk Agar (SMA), dan serasah daun rambutan .

4.2.  Cara kerja 
Ditimbang serasah  daun rambutan sebanyak 1 gram yang telah dihaluskan dan dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan garam fisiologis. Selanjutnya, dihomogenkan dengan menggunakan vortex kurang lebih  menit. Setelah homogen sealnjutnya dilakukan pengenceran sampai 10-3.  Pada pengenceran 10-3 diambil 0,1 ml  dan diinokulasikan masing-masing 0,1 ml ke media SA dan SMA. Setelah inkubasi selama 2 hari suhu 37°C, ditambahkan larutan lugol iodin pada koloni yang tumbuh pada medium SA. Kemudian amati dan catat masing-masing zona bening yang terbentuk pada medium SA dan SMA.
















V.           HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.1. Jumlah Koloni Bakteri pada Serasah Daun Rambutan
No.
Medium
Seri Pengenceran
∑ Koloni yang Memiliki Zona Bening
1
Strach Agar
10-3
3
2
Skim Milk Agar
-

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa terdapat zona bening pada medium Strach Agar menggunakan serasah dari rambutan. Adanya zona bening menunjukkan bahwa pada medium Strach Agar terdapat koloni bakteri amilolitik yang dapat mengurai amilum. Bakteri amilolitik ini dapat mengurai amilum karena bakteri tersebut memiliki enzim amilase yang dapat mengurai amilum menjadi gula sederhana. Menurut Zahidah (2013), potensi amilolitik diukur berdasarkan kemampuan isolat bakteri dalam mensekresikan enzim amilase. Pengujian enzim amilase secara kualitatif dilakukan dengan menguji aktivitas bakteri aerob dalam mendegradasi amilum pada medium Strach Agar.

   Description: Description: acara 2 v.jpg    Description: Description: acara 2ed.jpg     Description: Description: acara 2 1.jpg
                            1                       2                            4                             
                                              3
Gambar 5.1. Hasil Inkubasi Serasah Rambutan pada Media Strach Agar dan Skim Milk Agar
Keterangan :
1.    Medium Strach Agar            3. Zona bening
2.    Larutan Iodine Lugol           4. Medium Skim Milk Agar
Gambar 5.1 menunjukkan hasil inkubasi pengenceran serasah rambutan yang dimasukkan ke media Strach Agar. Berdasarkan praktikum, penambahan penambahan larutan Iodine Lugol pada medium Strach Agar yang menunjukkan terbentuknya zona bening, sedangkan medium Skim Milk Agar yang tidak ditemukan zona bening. Penambahan larutan Iodine Lugol ini bertujuan untuk memperjelas zona bening yang terbentuk khusus pada medium Starch Agar. Menurut Anonim (2008), Mikroorganisme yang bersifat amilolitik dapat memecah pati (amilum) yang terdapat dalam makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana, terutama dalam bentuk glukosa. Amilolitik merupakan aktivitas bakteri dalam merombak pati dengan bantuan enzim amilase.
Berdasarkan gambar, pada medium Skim Milk Agar menunjukkan tidak terdapatnya bakteri proteolitik, ditandai dengan tidak tditemukan terbentuknya zona bening pada medium SMA. Bakteri proteolitik menghasilkan enzim protease yang dapat menguraikan protein menjadi asam amino. Menurut Winarwi (2006), Bakteri  proteolitik  termasuk bakteri yang dapat   memecah  protein. Bakteri  proteolitik menghasilkan  enzim  protease.  Protease    dihasilkan oleh mikroba proteolitik  yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein. Protease dibutuhkan secara fisiologi  untuk  kehidupan  organisme  pada  tumbuhan,  hewan  maupun mikroorganisme.













VI.    Kesimpulan dan Saran
6.1  Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.      larutan Iodine Lugol ini bertujuan untuk memperjelas zona bening yang terbentuk khusus pada medium Starch Agar.
2.      Protease    dihasilkan  oleh  mikroba  proteolitik  yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein.
3.      Mikroorganisme yang bersifat amilolitik dapat memecah pati (amilum) yang terdapat dalam makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana.
4.      Bakteri Amilolitik serasah rambutan hanya ditemukan pada medium Starch Agar.
5.      Bakteri proteolitik serasah rambutan tidak ditemukan pada medium SMA ini menandakan pada serasah rambutan tidak terdapat bakteri proteolitik.


6.2  Saran
Adapun saran untuk praktikum yang telah dilaksanakan agar praktikum dapat berjalan dengan tepat waktu dan tetap dijaga keefektifan dan kekondusifan selama praktikum berlangsung .











DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2008. Peranan Mikroba Amilolitik Dan Proteolitik. http://digilib.unila.ac.id/3793/14/BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 08 maret 2015 pukul 09.30 WIB.

Setyawati, W.A., Subagyo. 2012. Isolasi dan Seleksi Bakteri Penghasil Enzim Ekstraseluler (Proteolitik, Amilolitik, Lipolitik Dan Selulolitik) yang Berasal dari Sedimen Kawasan Mangrove. Jurnal Ilmu Kelautan. 17(3). 4: 165-166 hlm.

Winarwi. 2006. Uji Viabilitas Bakteri dan Aktivitas Enzim Bakteri Proteolitik Pada Media Carrier Bekatul. Skripsi.